Sabtu, 31 Desember 2011

welcome to 2012

Hari pertama di tahun 2012 tepat pada hari minggu, 01-01-2112. 
I hope better than 2011
Makin banyak yang sayang sama aku
semoga di tahun 2012 bisa memberikan lebih banyak warna lagi kepadaku
I want the best for me and people I love 

Jumat, 30 Desember 2011

MUTIARA CINTA

Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendo'akannya walaupun dia tidak berada disisi kita.
Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita ? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah CINTA ...

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba.
Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup.
Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut.
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh,
penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.
Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehingga kamu kehilangannya.
Pada saat itu, tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi.
Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya.
Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kamu benar-benar mencintainya setulus hati.
Hati-hati dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta PALSU.
Kemungkinan apa yang kamu sayangi atau cintai tersimpan keburukan didalamnya dan kemungkinan apa yang kamu benci tersimpan kebaikan didalamnya.
Cinta kepada harta artinya bakhil,
Cinta kepada perempuan artinya alam,
Cinta kepada diri artinya bijaksana,
Cinta kepada mati artinya hidup dan
Cinta kepada Tuhan artinya Takwa.
Lemparkan seorang yang bahagia dalam bercinta kedalam laut, pasti ia akan membawa seekor ikan.
Lemparkan pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam gudang roti, pasti ia akan mati kelaparan.
Seandainya kamu dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak mempunyai perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar canang yang gemericing.
Cinta adalah keabadian ... dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dimiliki.
Siapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah suatu
objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan
meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta.
Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan didalam dirinya.
Kamu tidak akan pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. Namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.
Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut kemulut tetapi cinta adalah
anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.
Bercinta memang mudah, untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.
Jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan, lebih baik cinta itu tak pernah hadir.

2011 penuh warna

Terimakasih ya Allah atas kesempatan yang engkau berikan kepadaku sehingga aku bisa menikmati tahun 2011 ini dengan senang, sedih, tangis dan tawa.
Terimakasih ya Allah di tahun ini aku masih bisa merasakan keluarga yang lengkap dengan masih adanya mama, papa dan popy. sayang kalian 
Terimakasih ya Allah di tahun ini engkau masih memberikan aku sahabat-sahabat yang baik.
Terimakasih ya Allah di tahun ini juga aku dipertemukan oleh orang yang sangat spesial seperti dia, orang bisa mengerti dan memberi pelajaran hidup yang sangat bermanfaat buat aku. makasih gusti ♥ :* :* (ɔ˘‎​з(˘⌣˘c)
Terimakasih ya Allah engkau masih menginggatkan aku dengan hal-hal tidak boleh aku lakukan
Terimakasih ya Allah karena engkau masih memberikan ujian yang sangat berat dan memberikan jalan keluar ya juga
Terimakasih ya Allah semua rahmat yang engkau berikan kepadaku, orang tuaku dan orang-orang yang kusayangi
doaku tahun ini, Ya Allah, jangan pernah hilangkan orang-orang yang sudah menyayangiku, tetapi tambahlah orang-orang yang menyayangiku, sehingga aku bisa meneruskan hidup ini dengan semangat :) Terimakasih ya Allah
tidak ada abisnya untuk mengucap syukur kepada-MU

TAMAN CINTA



KRING!!KRING!!KRING!! Tepat pukul 06.00 pagi jam wekerku berbunyi. Aku bangun dari tempat tidur. Aku buka gorden warna hijau muda yang menutupi jendela kamarku. Sang surya yang menyinari bumi itu belum sepenuhnya bangun. Masih terlihat sebagian langit yang belum terang. Aku buka jendela kamarku. Kulihat disekeliling perkarangan rumah yang dihiasi berbagai jenis bunga dan pepohonan. Semuanya masih terlihat basah akibat hujan semalam yang begitu deras dan embun yang membasahi jendela kamarku. Pagi ini sangat indah.  Aku suka pagi yang semalamnya habis hujan.
          Hari ini hari minggu. Aku tak tahu hari ini mau kemana. Tidak seperti teman-temanku yang lain, pasti hari libur seperti ini mereka manfaatkan untuk main atau bersenang-senang dengan pacarnya masing-masing. Sedangkan aku, hanya menghabiskan waktu dirumah dengan duduk manis di depan televisi atau hanya bermalas-malasan di kamar. Aku ingin seperti mereka yang bisa pergi dengan pasangannya masing-masing, pulang sekolah bareng, belajar bareng pokoknya semua aktivitas dilakukan bersama-sama.  Tetapi itu semua hanya sebatas mimpi. Aku tidak punya pacar. Jangankan pacar, teman dekat cowok pun aku tak punya. Di sekolah menurutku cowok-cowoknya tidak ada yang tampan, standard semua. Ada sih yang tampan, tapi sudah punya pacar semua. Sisanya yang cupu-cupu deh. ah nggak banget kan aku pacaran sama yang cupu. Ih gak mau ah!

          “Rara.” Teriak mama dari bawah. Sehingga membuat khayalanku tentang cowok hilang semua.
          “Iya mah. Ada apa?” tanyaku.
          “Kesini sebentar. Ada temanmu nih dibawah”. Jawab mama
          Aku pun kebawah menghampiri temanku yang datang. Aneh sekali temanku datang hari libur seperti ini. Biasanya kan mereka selalu triple date. Asik dengan pasangannya masing-masing sehingga lupa sama aku yang masih jomblo.
          “Hai, Rara.” Sapa Mila. Mila ini teman sebangkuku. Dia ini teman pertamaku di SMA.
          “Tumben banget kalian kesini. Emangnya kalian gak pacaran? Biasanya juga triple date kalo hari libur seperti ini.” tanyaku sinis.
          “Yaampun ra, gitu banget sih jawabnya. Kita kesini tuh mau ngajak lo main. “ jawab Nisa. Nisa ini temanku yang paling pintar. Selalu rangking 1 di kelas.
          “Main? Kemana? Emangnya kita ada janji ya mau main?” Tanyaku masih sinis.
          “Iya emang ga ada janji. Tapi kita sengaja kok ngajak lo main. Ya sekali-kali liburan sama teman gitu. Jangan sama pacar mulu. Bosan. Kita sengaja nih gak jalan sama pacar kita masing-masing buat main bareng gini.” Jawab Nisa.
          “Oh. Jadi kalian lagi pada bosan sama pacarnya, jadi ngajakin gue main gitu?”
          “Yaampun ra, kok lo marah-marah sih? Kita beneran kok emang pengen ngajak lo main. Mau gak?” Tanya Lisa. Lisa adalah temanku yang sangat cantik. Banyak sekali cowok-cowok disekolah yang suka padanya. Tapi sayangnya dia sudah punya pacar dari SMP.
          “Iya deh mau. Tunggu ya, gue ganti baju dulu.” Jawabku senang.
          Akhirnya ada juga yang ngajakku main. Ya meskipun bukan cowok, tapi setidaknya hari libur seperti ini aku bisa keluar rumah.
          Kami berempat memang sudah jarang sekali main bareng seperti ini. Apalagi semenjak semuanya sudah punya pacar. Senang banget rasanya bisa jalan bareng lagi. Hari libur ini bukan hari yang menyebalkan kesekian ratus kalinya. Karena aku bisa main bareng sama teman-temanku. Seperti dulu, kami selalu main ke Mall Semanggi. Mall ini salah satu tempat main kami. disini biasanya kami main bolling. Bisa-bisa seharian kami hanya main bolling. Karena kami berempat memang suka sekali main bolling.
          Hari ini pun berlalu begitu cepat. Tidak seperti biasanya, aku sangat benci sekali hari minggu. Aku ingin sekali segera hari senin, supaya aku bisa keluar rumah dan bertemu teman-temanku di sekolah. Tetapi untuk hari ini, aku sangat suka. Rasanya aku tidak ingin mengakhiri hari ini.
          Seperti hari-hari biasanya, aku barangkat dan pulang sekolah selalu diantar dan dijemput oleh Lisa. Lisa selalu ke rumahku dulu lalu ke rumah Nisa dan terakhir ke rumah Mila.  Rumah Lisa memang paling jauh diantara kami berempat. Untungnya rumah kami searah semua, jadi kami bisa berangkat dan pulang sekolah bersama-sama.
          Tetapi hari ini, kami hanya berangkat sekolahnya saja yang bareng. Pulang sekolah mereka semua dijemput sama pacarnya masing-masing. Tidak seperti biasanya, mereka main disaat hari sekolah. Biasanya hanya jemput saja, tetapi mereka main bareng katanya sih untuk menggantikan hari minggu kemarin. Yah, jadi hari ini aku pulang sekolah sendiri deh.
          Aku menyelusuri jalan setapak menuju rumahku. Dipertengahan jalan aku melihat sebuah taman yang indah. Taman tersebut tampak kosong tidak ada pengunjungnya sama sekali. Sepertinya taman itu cocok untuk aku yang memang sendiri. Tidak seperti taman biasanya, yang dikunjungi oleh pasangan kekasih yang sedang dimabuk asmara.
          Tanpa disadari kakiku melangkah menuju taman tersebut. Aku duduk disebuah bangku yang sangat kotor seperti sudah lama tidak ada yang menduduki taman ini. Jarang sekali ada taman yang sepi seperti ini. Hanya terdengar suara air yang mengalir di air terjun buatan dan suara kicau burung yang meramaikan taman ini. Sungguh aneh sekali taman ini, tetapi kenapa aku nyaman sekali dengan kondisi taman seperti ini. Taman yang begitu nyaman, taman yang begitu sejuk, udara yang dikeluarkan oleh pohon-pohon yang ada di taman ini sangat segar.
          Langit pun berubah menjadi gelap. Takku sadari sudah lama sekali duduk dan menikmati indahnya taman ini. Sudah malam, aku harus pulang. Pasti mamah khawatir aku jam segini belum sampai rumah. Ketika aku hendak meninggalkan taman ini, di pojokan taman aku melihat sosok pria yang sedang duduk sambil memegang buku dan pulpen. Aku tidak melihat jelas siapa pria tersebut dan sedang apa dia ke taman malam-malam seperti ini. Aku pun penasaran, akhirnya aku hampiri pria itu,.
          “Hai, permisi.” Tanyaku sedikit takut.
          “Iya, siapa ya?” jawab pria itu dingin.
          “Aku Rara, kamu siapa? Sedang apa kamu malam-malam di taman sepi ini?” Tanyaku penasaran.
          “Apa hubungannya sama kamu.? Suka-suka aku dong mau di taman sendirian kek, rame-rame kek. Gak ada urusannya sama kamu kan?” jawabnya sinis.
          Ye, ditanya baik-baik malah jawabnya marah-marah. Emang gak ada urusannya sama aku. Lagian aku cuman nanya kok. Yaudah maaf kalo aku ganggu.” Ujarku kesal.
          Aku pun tinggalkan pria itu. Dengan wajah kesal aku masuk rumah. Mama dan papa pun bertanya kepadaku tapi tidak aku jawab. Aku langsung masuk kamar.
          Siapa ya pria yang tadi itu? Pikiran itu pun muncul lagi?  Rasa penasaranku belum juga hilang padahal tadi sudah dibentak-bentak seperti itu. Rasanya aku ingin sekali selidiki pria itu. Malam ini yang ada dipikiranku hanya pria itu. Sampai-sampai pria itu masuk kedalam mimpiku.
          Sudah seminggu ini aku tidak pulang bareng dengan teman-temanku. Mereka sedang asik dengan main triple datenya. Yah, dengan terpaksa aku pulang sendiri lagi, lagi dan lagi. Tetapi ada untungnya juga sih aku tidak pulang bareng mereka, aku bisa mampir ke taman itu. Aku bisa menyelidiki pria tersebut.
Tetapi sudah seminggu pria tersebut tidak muncul di taman ini.  Kemana dia? Aku kehilangan jejaknya. Tiba-tiba ada yang memukul punggungku dari belakang.
“Hai, Rara.” Ujarnya.
“Siapa kamu?” tanyaku kaget.
“Kamu lupa sama aku? Aku pria yang kamu tegor waktu malam-malam itu.” Jelasnya.
“Oh, kamu. Ngapain kamu negor aku? Bukannya kamu merasa terganggu ya ada aku?” ujarku sinis.
“Oh masalah itu, iya aku minta maaf ya, abisnya kamu ganggu sih. Waktu itu tuh aku sedang bikin laporan buat tugas kuliahku. Aku sedang konsentrasi tiba-tiba kamu datang. Maaf ya, Ra.” Penjelasan pria itu.
“iya gak apa-apa kok. Aku yang minta maaf sama kamu. Aku gak tau kalau kamu sedang bikin tugas. Hehehe. Nama kamu siapa?” ujarku merasa tidak enak.
“Iya, sama-sama. Aku Ken. Oya, sedang apa kamu sendirian di taman ini?” tanyanya.
“Aku memang sudah seminggu ini sering ke taman ini. Abisnya taman ini aneh tidak ada pengunjungnya. Sepi sekali. Aku suka taman yang seperti ini, bisa menenangkan pikiran yang sedang stress. Jadinya aku sering kesini deh. kalo kamu sedang apa disini?” ujarku.
“Aku juga seperti kamu, aku suka taman yang sepi seperti ini. Biasanya aku kesini untuk mengerjakan tugas kuliah.” Jawabnya
Akhirnya kami ngobrol-ngobrol mengenalkan diri kami masing-masing. Tak terasa sudah larut malam.  Aku pun diantar Ken pulang. Sesampainya di rumah, tiba-tiba Ken minta nomor hpku. Karena aku merasa tidak keberatan, aku pun memberikan nomor hpku kepadanya.
Semenjak kejadian di taman itu, aku dan Ken mulai dekat. Ken pun akhir-akhir ini sering mengantar jemput aku di sekolah. Karena sekolah aku dan kampusnya Ken searah. Kami sering jalan berdua. Ken sering mengajakku makan diluar, ngobrol-ngobrol di taman itu, sering main ke rumah. Ya bisa dibilang Ken sedang PDKT kepadaku. Ken pria yang dewasa, dia bisa menghargai perasaan wanita. Dia juga bisa menjaga dan mengerti apa yang diinginkanku.

Tetapi aku bingung dengan perasaanku kepada Ken. setiap aku dekat dia, hatiku berdebar-bedar kencang sekali. Sehingga aku tidak bisa mengendalikan perasaanku didepannya. Aku begitu terlihat bodoh didepannya. Wajahku merah seperti kepiting rebus, tingkah laku aneh. Ah!Rasanya bukan aku banget. Aku tidak bisa menyembunyikan rasa kagum dan sukaku kepada dia. Dia pria yang memang aku idam-idamkan. Ken pria yang selalu ada didalam mimpiku. pria yang bisa membuat aku senang dimimpi itu. Rasanya aku tidak ingin bangun dari mimpi itu ketika aku sedang memimpikan Ken.
 Ken memiliki wajah yang lumayan tampan. Muka yang tampan itu selalu terbayang dibenakku setiap saat. Aku selalu memikirkan Ken. Ken bisa membuat hidupku menjadi berwarna. Sekarang ini ada yang memperhatikanku selain mama dan papa. Ada yang bisa mengajakku pergi di hari libur, ada yang menemani aku di setiap saat. Pokoknya Ken memberi hari-hariku semakin berarti tidak flat seperti biasanya. Apakah aku mulai jatuh cinta kepadanya? Apakah pria yang selama ini aku cari adalah Ken? Aku tidak tahu dengan perasaanku sendiri.
Pada suatu hari saat Ken menjemputku di sekolah, Ken mengajakku ke taman itu. Tapi pada saat itu Ken terlihat sangat rapih sekali. Dia juga sangat wangi. Aku tidak tahu kenapa penampilannya berubah seperti itu. Sesampainya di taman, Ken menutup mataku dengan sapu tangannya. Dia bilang ingin memberikan kejutan buatku. Hatiku sangat berdebar-debar. Aku penasaran kejutan apa yang diberikan Ken kepadaku.
Sebelum Ken menjemputku, Ken sudah mempersiapkan semuanya. Ken sudah merubah taman itu menjadi taman yang sangat cantik dan indah. Banyak bunga-bunga yang indah di sekeliling taman itu. Ken juga menyiapkan tempat dinner buat kami yang sangat romantis. Disitu juga ada band akustik yang sengaja disewa Ken untuk menemani kami dinner. Oh my God! Ken pria yang sangat romantis. Aku semakin mengaguminya.
Setelah dinner, Ken mengeluarkan setangkai bunga mawar berwarna putih. Dia juga mengungkapkan seluruh perasaannya kepadaku. Aku sangat kaget. Aku tidak menyangka Ken secepat itu menyatakan perasaannya kepadaku. Aku bingung, aku harus jawab apa pertanyaan Ken. Disisi lain aku juga menyukainya, tapi aku masih ragu atas perasaan Ken kepadaku.
“Ra, gimana? Kamu mau jadi pacar aku?” Tanya Ken.
“Ehm, gimana ya. Aku juga suka sama kamu Ken. Aku juga sayang sama kamu. Tapi aku masih ragu sama perasaan kamu kepadaku.” Jawab Rara.
“ Apa yang kamu ragukan dari aku? Aku benar-benar sayang sama kamu, aku juga cinta sama kamu.” Jelas Ken.
“Kamu benar sayang dan cinta sama aku?” Tanyaku.
“Iya Ra, kamu wanita yang sangat aku sayang dan cinta. Kamu mau kan jadi pacar aku?” Tanya Ken lagi.
“Iya Ken, aku mau jadi pacar kamu.” Jawabku.
Akhirnya kami pun resmi jadi sepasang kekasih. Hari ini aku sangat sekali. Statusku berubah dari single menjadi In a relationship. Akhirnya aku punya pacar juga. Aku senang sekali. Aku bisa mengenalkan Ken kepada teman-temanku sebagai pacarku. Sekarang aku tidak kesepian lagi. Aku tidak sirik lagi ketika teman-temanku main bersama pacarnya. Oh. My god. Akhirnya semua mimpi aku terwujud. Aku memiliki seorang pangeran yang bisa menemaniku di setiap saat. Akhirnya aku pun jatuh cinta. Jatuh cinta kepada Ken. Pria yang memang aku tunggu-tunggu. Semoga hubunganku dengan Ken bisa terus berjalan dan hanya maut yang bisa memisahkan kita.

BAYANGAN SEMU



KRING!!KRING!!KRING!! hpku berdering kembali. Sudah ketiga kalinya  hp ini berdering. Malas sekali rasanya untuk mengangkat telepon dari mama. Pasti dia hanya mengingatkan aku untuk makan atau cepat pulang ke rumah. Aku sudah besar, Ma. Aku bukan anak kecil lagi yang harus diingatkan seperti itu. Lagipula, kalo aku pulang, di rumah cuman ada mbok minah saja. Mama sibuk dengan kerjanya yang bolak-balik Jakarta-Perth. Papa sudah meninggal tahun lalu. Daripada aku di rumah, mendingan aku main sama teman-temanku.
            Hari ini memang hari yang sangat membosankan. Tidak ada aktivitas yang bisa aku lakukan. Pacarku yang bernama Dinar sibuk dengan urusannya sendiri. Lupa sama aku. Walaupun dia sibuk, aku tetap sayang dan cinta sama dia. Dia wanita yang sangat special buat aku. Sudah lima tahun aku berpacaran dengan Dinar. Dinar merupakan cinta pertamaku dan aku harap dia juga menjadi cinta terakhirku.
            “Mas Dimas.” Tiba-tiba Mbok Minah manggil.
            “Iya mbok, ada apa?” tanyaku.
            “Ada yang nyariin mas di depan. Katanya teman kuliahnya Mas Dimas.” Jawab Mbok Minah.
            Akhirnya aku pun keluar kamar dan menghampiri teman aku yang datang. Sebenarnya yang aku harapkan datang ke rumah itu Dinar, eh tahunya bukan dia yang datang.
            Ngapain lo ke rumah gue? Tumben banget bro.” Tanyaku.
            Gue mau ngajak lo nongkrong. Anak-anak yang lain udah pada disana. Ikut yuk.” Ajak Reza. Reza adalah teman kampusnya Dimas.
            “Mau kemana sih emang?” Tanyaku.
            “Udah ikut aja dulu. Gak bakalan nyesel deh lu.” Bujuk Reza.
            Akhirnya aku pun termakan rayuan Reza. Aku dan dia pergi ke tempat yang aku belum tahu sebelumnya. Ternyata Reza mengajakku ke tempat yang sebelumnya belum pernah aku datangi. Sebuah tempat yang bukanya hanya dari sore hingga pagi buta. yang di dalamnya terdapat lampu berbagai warna dengan music DJ nya itu  membuat anak muda sering sekali datang ke tempat ini.
            Ngapain lu ngajak gue kesini?” Tanyaku.
            “ Yaampun Mas, lo belum pernah kesini?” Tanya Reza.
            Gue belum pernah ya ketempat seperti ini. Gue mau balik ah.” Jawabku.
            Yaelah Mas cupu banget lu. Masa pulang sih. Udah disini aja dulu. Daripada lo di rumah sendirian terus gak ngapa-ngapainkan?” Ujar Reza.
            Dan aku pun kemakan omongan Reza lagi. Aku masuk ke tempat itu. Ramai sekali disini. Music yang kencang dengan lampu yang berkelip-kelip dan banyak orang yang sedang berjoged. Aku tidak suka dengan tempat ini. Aku terpaksa ikut ke tempat ini karena aku tidak ingin dibilang cupu oleh Reza.
            Setelah sejam disini, aku mulai menikmati tempat dan suasana ini. Ternyata menyenangkan juga berada di tempat ini. Aku bisa mencari keramaian disini. Aku tidak kesepian lagi. Aku bisa menghilangkan semua pikiran yang membuat aku stress.
            Semenjak hari itu, aku sering ke tempat seperti itu. Tempat yang bisa membuat aku senang. Tempat yang membuat aku tidak kesepian lagi. Di tempat ini aku bisa melakukan apapun yang aku inginkan.
            Di jam tanganku sudah pukul 02.00 pagi. Aku pulang dari tempat ini dalam keadaan sangat mabok. Aku pulang sendiri. Teman-temanku sudah pulang duluan. Terpaksa aku mengendari mobil sendiri.
            BRUUUUUK. Tiba-tiba terdengar suara itu. Mobilku berhenti mendadak. Aku keluar dari mobil dan melihat apa yang terjadi. Banyak sekali darah yang bercucuran dari seorang wanita yang terkapar kaku di depan mobilku. Aku menabrak orang. Oh my god! Apa yang harus aku lakukan. Aku sudah membunuh orang yang tidak aku kenal. Aku harus gimana?
            Tanpa berfikir panjang, aku pun meninggalkan wanita yang terkapar kaku itu. Aku tidak mau dipenjara. Hanya lari yang ada dipikiranku saat ini. Untungnya saja di jalan itu sepi. Semoga saja tidak ada yang melihat bahwa aku yang sudah menabrak wanita itu. Mudah-mudahan saja ini semua hanya mimpi. aku ingin segera bangun dari mimpi buruk ini. Dan ketika aku bangun semua akan baik-baik saja.
            Semenjak kejadian itu, hidup tidak tenang. Banyak perasaan bersalah yang menghantuiku. Wajah wanita itu selalu terbayang-bayang dalam pikiranku dan terkadang masuk dalam mimpiku. Oh my god! Aku harus bagaimana? Aku tidak mau terus menerus dikejar-kejar rasa bersalah ini.
            Aku pun langsung menuju tempat kejadian itu. Aku mencari informasi tentang keadaan wanita itu. Tetapi sudah seminggu ini aku tidak mendapatkan informasi apa-apa. Warga setempat pun tidak tahu kemana wanita itu dibawa. Akhirnya aku mengakhiri penyelidikan ini.
            “Hai, sayang.” Sapa Dinar.
            “Hai juga. Kemana saja kamu gak ada kabarnya?” Tanyaku.
“Maaf ya sayang. Aku banyak tugas banget nih.” Jawab Dinar.
            “Iya gak apa-apa kok. Aku ngerti.” Jawabku.

            Setelah berbincang-bincang lama dengan Dinar, kenapa perasaan aku ke Dinar tiba-tiba flat begini. Rasa yang dulu ada buat dia sudah hilang semua. Aku sudah tidak ada perasaan apapun kepada dia. Kenapa perasaanku tiba-tiba berubah begini. Apakah aku sudah tidak mencintainya lagi? Apa aku sudah tidak menyayanginya lagi? Sudahlah aku tidak mau memikirkan ini dulu. Yang dipikiranku saat ini adalah wanita yang aku tabrak waktu itu.
            Setelah peristiwa itu, aku sudah tidak mengunjungi diskotik lagi. Aku sudah tidak ingin peristiwa itu kembali terjadi. Sudah cukup sekali saja aku berbuat seperti itu. Jika pulang dari kampus, aku segera pulang ke rumah.

            Setiap hari yang aku lakukan hanya tidur dan duduk manis di depan televisi. Tidak ada aktivitas lain yang aku bisa kerjakan.  Tiba-tiba saja aku terpikir ingin membuka computer. Aku sudah lama tidak chatting dengan teman-temanku yang melanjutkan sekolahnya di luar negeri. Sebenarnya aku disuruh mama kuliah di Perth. Supaya aku bisa tinggal bareng dengannya. Karena mama sudah lima tahun ini bekerja disana. Tapi pada saat itu aku menolaknya karena aku tidak ingin meninggalkan Dinar disini. Tetapi kenyataannya Dinar yang meninggalkan aku.
            Aku mencari nama-nama temanku di salah satu jejaring sosial yang bisa menghubungkan Indonesia dengan Negara-negara lain. Aku menemukan beberapa nama teman-temanku. Tiba-tiba saja ada yang mengajakku chatting duluan. Aku tidak mengenal wanita ini sebelumnya. Tetapi untuk iseng-iseng saja, aku pun merespon chatting wanita itu.
            Wanita itu berasal dari Australia namanya Alice. Dari foto yang dia pajang, memang terlihat cantik dan berkharisma. Rambutnya panjang dan terlihat sehat. Kulitnya sangat putih dan lembut terlihat sangat sehat sekali dan wajahnya memancarkan sinar. She is very perfact. Setelah mengenalkan diri, ternyata Alice merupakan warga Indonesia yang mendapatkan beasiswa melanjutkan pendidikkannya di luar negeri.
Wooow!! Berarti Alice salah satu pelajar yang berprestasi.  Aku semakin kagum padanya. Bukan hanya parasnya yang cantik, tetapi otaknya pun genius.
            Setelah aku mengenal Alice di dunia maya, tiap hari yang aku lakukan hanya membuka computer dan internet untuk chatting dengannya. Aku mengenal Alice seperti aku menemukan hidupku yang baru.  Alice merubah hidupku menjadi lebih baik. Tidak seperti dulu. mungkin Alice merupakan wanita yang memang aku cari-cari selama ini.
            Alice bercerita kepadaku bahwa dia memiliki saudara kembar di Indonesia. Tetapi muka mereka jauh berbeda. Saudara kembar Alice tidak mendapatkan beasiswa seperti dia. Alisa, nama saudara kembar Alice.
            “Tetapi saudara kembarku sudah meninggal sebulan yang lalu.” Ujar Alice di chatting.

            Aku sangat kaget. Tiba-tiba aku terbayang-banyang lagi pada peristiwa satu bulan yang lalu. Cerita dari Alice mengenai sodara kembarnya yang meninggal persis sekali sama apa yang aku lakukan. Kenapa aku harus mengingat kembali kejadian itu? Padahal aku sudah melupakannya.
            Alice pun memberikan alamat rumahnya yang berada di Indonesia. Tanpa pikir panjang, aku pun langsung menuju rumah Alice. Rumahnya tampak sepi sekali. Hanya ada pembantunya saja. Aku melihat-lihat isi rumah Alice. Siapa tahu saja aku menemukan bukti bahwa ini rumah wanita yang aku tabrak waktu itu atau bukan. Di dalam rumahnya berada foto keluarga. Aku melihat foto-foto itu. Aku melihat sosok wanita yang wajahnya sama persis dengan wanita yang aku tabrak waktu itu. Dan ternyata benar. Saudara kembar Alice adalah wanita yang aku tabrak waktu itu. Aku bingung harus melakukan apa sekarang.
            Aku harus berkata apa kepada Alice? Bagaimana reaksi Alice jika dia tahu bahwa aku yang telah membunuh saudara kembarnya? Aku harus sebisa mungkin untuk menyembunyikan rahasia ini. Aku tidak ingin Alice membenci aku jika dia tahu semua ini.
            Sudah hampir setahun aku mengenal Alice. Dan minggu depan Alice akan pulang ke Indonesia. Rahasia ini pun masih aku rahasiankan kepada Alice. Aku tidak berani untuk mengakui semuanya. Karena aku mulai jatuh hati kepadanya. Aku mencintai dan menyayanginya. Aku pun sudah mengakhiri hubunganku dengan Dinar. Yang ada dihatiku hanya Alice.
            “Besok kira-kira aku sampai Bandara Soekarna-Hatta sekitar pukul 03.00 sore. Kamu mau jemput aku di bandara?” Tanya Alice.
            “Oke. Besok aku akan jemput kamu di bandara. See you tomorrow honey.” Ujarku.
            “See you tomorrow. Bye bye.” Ujar Alice.
            Aku sudah tidak sabar untuk menantikan hari esok. Aku ingin segera bertemu Alice. Wanita yang aku cintai. Aku ingin menyatakan isi hati kepadanya.
            Tepat pukul 03.00 sore. Tetapi pesawat Alice belum datang juga. Alice jadi datang atau tidak ya?
“Dimas.” Tiba-tiba ada yang memanggilku dari belakang.
            “Hai Alice. Aku kira kamu tidak datang.” Ujarku.
            “Aku pasti datang kok.” Jawab Alice.
            “Wow! Ternyata kamu lebih cantik aslinya daripada di foto ya.” Pujiku.
            “Ah kamu bisa aja. Ayo kita pulang.” Ajakku.
            “Sebelum pulang, aku mau ngajak kamu ke suatu tempat. Kamu mau kan?” tanyaku.
            “Kemana Dim? Oke aku mau.” Jawab Alice.
            Aku mengajak Alice ke sebuah taman yang sudah aku tata menjadi sangat romantis. Di tempat ini akan aku nyatakan seluruh perasaanku kepada Alice.
            “Wow! Cantik sekali tamannya.” Ujar Alice.
            “aku sengaja membuat taman ini menjadi cantik. Ini semua untuk menyambut kedatangan kamu.” Jawabku.
            “Serius ini untuk aku, Dim?” Tanya Alice.
            “Iya. Ini semua untuk kamu. Dan ada yang ingin aku bicarakan kepadamu.” Ujarku.
            “Kamu mau nanya apa, Dim?” Tanya Alice.
            “Alice. Kita sudah hapir setahun kenal. Menurutku, setahun bukan waktu yang sebentar untuk mengnal satu dengan yang lain. Setahun sudah cukup untuk mengetahui kepribadian masing-masing. Aku mempunyai rasa kepada kamu. Aku mencintaimu, aku menyayangimu. Kamu mau jadi pacarku?” Ujar Dimas.
            “jujur Dimas. Aku juga mempunyai rasa yang sama kepada kamu. Aku merasa nyaman dengan kamu. So, aku mau jadi pacar kamu.” Jawab Alice.
            Akhirnya kami pun resmi berpacaran. Aku tidak menyangka ternyata Alice pun mempunyai rasa yang sama kepadaku. Hari ini sangat menyenangkan. Hari ini sangat berarti untukku dan juga Alice.
            Sudah hampir sebulan Alice berada di Indonesia. bulan depan dia akan kembali ke Australia. Sudah setahun yang lalu peristiwa itu terjadi, kenapa rasa bersalah itu masih saja menghantuiku. Apakah aku harus mengakui ini semua kepda Alice? Tetapi resiko ini terlalu berat. Aku akan kehilangan Alice jika aku menceritakannya. Apa yang harus aku lakukan?
            Aku pun memutuskan untuk menceritakan ini semua kepada Alice. Aku meceritakan kejadian itu dari awal sampai akhir. Aku sudah tidak bisa menyembunyikan ini semua kepada Alice. Aku sudah tidak mau untuk selalu dihantui rasa bersalah ini. Aku ceritakan ini semua kepada Alice. Dan reaksi Alice hanya diam.
            Sudah sejam lebih Alice terdiam setelah aku ceritakan peristiwa itu. Aku bingung apa yang harus aku lakukan.
            “Alice, maafkan aku. Aku tidak sengaja menabrak saudara kembar kamu. Alice kamu mau memaafkan aku kan?” Tanyaku.
            “Yasudahlah Dim. Ini semua kan sudah terjadi. Kamu pun tidak mungkin bisa kan untuk mengembalikan Alisa lagi? Aku sudah memaafkan kamu kok.” Jawab Alice.
            “Serius kamu sudah memaafkan aku? Aku bersedia kok kalo kamu membenci aku. Kalo kamu mau marah sama aku. Aku pasrah kalo kamu mau balas dendam kepada aku.” Ujarku.
            “Kamu ngomong apasih, Dim? Aku sudah tidak ingin mengungkit-ungkit masalah yang sudah berlalu. Aku memang ada fikiran akan membuat perhitungan dengan orang yang membunuh Alisa. Tapi, kalo aku tahu itu kamu, aku buang niat itu jauh-jauh. Aku tidak mungkin melakukan itu kepada kamu. Pria yang aku cintai. Kamu nggak usah  membicarakan masalah ini lagi ya. Jadi, sekarang kita jalanani saja hubungan kita ini. Gak usah bicarakan yang sudah berlalu. Kita jalanin saja yang ada dihadapan kita. Oke darling.” Jawab Alice.
            Aku tidak menyangka ternyata Alice berbicara seperti itu. Semua yang aku takutkan ternyata tidak terjadi. Alice wanita yang sangat baik sekali. Aku senang bisa mendapatkan seorang pacar seperti Alice.
            “Oke sayang. Aku akan jaga kamu sampai kapan pun. Aku tidak akan meninggalkan kamu. Aku sayang sama kamu.” Ujarku.
            “Aku juga sayang sama kamu Dimas. Ujar Alice.

by: Vonika Maulita